GTA777 – Pernahkah kamu merasa déjà vu setiap kali melihat peluncuran seri baru Galaxy S dari Samsung? Sejujurnya, saya sudah lelah. Dan jika kamu penggemar desain inovatif, mungkin kamu juga.
Mari kita kilas balik ke tahun 2015, masa ketika semua merek berlomba menciptakan ponsel tertipis. Vivo, misalnya, sempat memukau dunia dengan ponsel setebal 4,75mm saja. Bahkan Samsung kala itu berhasil mengungguli Apple dalam urusan desain melintang.
Namun kini, hampir satu dekade kemudian, tren desain smartphone tampaknya kembali stagnan, terutama untuk Samsung. Rumor soal Galaxy S25 Slim dan iPhone 17 Slim memang menarik, tetapi entah kenapa harapan saya pada inovasi desain Samsung semakin meredup.
Generasi Baru, Desain Lama
Bocoran desain Galaxy S25 sudah beredar, dan apa yang terlihat? Hampir sama dengan Galaxy S24. Versi Ultra memang membawa sedikit penyegaran, seperti sudut yang lebih melengkung, tetapi apakah itu cukup? Model standar dan Plus hanya mendapat warna kaca baru.
Lucunya, coba bandingkan desain Galaxy S25 Ultra yang kabarnya segar ini dengan Galaxy A13—ponsel entry-level. Sekilas, mereka hampir identik. Dan lebih ironisnya lagi, Galaxy A05s yang harganya tujuh kali lebih murah pun terlihat mirip.
Ini membuat saya bertanya-tanya: apakah Galaxy S benar-benar flagship, atau sekadar nama mahal tanpa identitas yang kuat?
Apple Masih Lebih Baik
Meski Apple kerap dikritik karena inovasi desain yang lambat, setidaknya mereka mencoba. Dari kamera yang diatur ulang hingga peralihan dari notch ke Dynamic Island, mereka berusaha memberikan perubahan yang nyata dalam empat tahun terakhir.
Samsung? Mereka malah membuat desain flagship mereka sulit dibedakan dari seri Galaxy A. Bahkan ponsel budget seperti Galaxy A14 5G terlihat memiliki lebih banyak karakter di bagian belakang dibandingkan Galaxy S24.
Dimana Semangat Inovasi Itu?
Saya masih ingat masa-masa Galaxy S6 Edge dan Galaxy S8. Kedua ponsel itu bukan hanya perangkat teknologi, tetapi juga karya seni. Saya rela membeli unit bekas hanya untuk menyimpan kenangan desain ikonik itu.
Namun sekarang, Samsung terlihat nyaman dengan kebosanan. Padahal, dengan sumber daya dan talenta yang dimilikinya, mereka seharusnya bisa menciptakan sesuatu yang luar biasa.
Jika butuh inspirasi, tengok saja merek-merek China seperti OnePlus, Oppo, Vivo, atau Xiaomi. Ponsel mereka tidak hanya inovatif, tetapi juga memiliki kepribadian yang kuat. Bahkan, mereka menawarkan desain yang segar dengan harga lebih terjangkau.
Baca: Samsung dan Desain Smartphone: Saatnya Berubah atau Tinggal Kenangan
Harapan untuk 2026?
Entah kenapa, saya merasa tahun 2025 bukan tahun kebangkitan desain Samsung. Tapi mungkin, hanya mungkin, mereka akan mendengar masukan dan memanfaatkan masa lalu mereka sebagai inspirasi untuk masa depan.
Samsung, ingatlah Galaxy S6 Edge dan Galaxy S8. Kembalilah menjadi merek yang berani mengambil risiko desain, bukan hanya bermain aman. Kita, para pengguna, menunggu kejutan itu.