GTA777 – Kalau ngomongin smartphone, gampang banget sih mikir Samsung itu yang terbaik, ya karena mereka punya skala besar banget. Tapi kalau kita lihat lebih dalam, sebenarnya persaingan makin seru. Samsung kayak mulai kehilangan inovasi yang bikin mereka selalu di depan, dan ini bikin peluang terbuka lebar untuk merek lain menantang posisi mereka.
Google jelas pengen jadi penantang utama Samsung. Walaupun ada ponsel lain yang lebih oke di beberapa kategori, cuma Google yang bisa bersaing dengan Samsung di semua level. Samsung sukses banget karena mereka punya dana besar buat marketing, dan Google adalah salah satu perusahaan yang juga punya kemampuan itu.
Aku dulu sering kritik Google Pixel, tapi seri Pixel 9 tahun ini bikin aku terkejut. Jujur, Pixel 9 Pro mungkin bisa jadi satu-satunya ponsel Android yang aku pakai, dan aku nggak bakal terlalu kangen sama perangkat lain. Tapi sayangnya, produk bagus aja nggak cukup buat ngalahin raksasa kayak Samsung dan Apple.
Supaya Google bisa benar-benar jadi pemain besar ketiga di pasar ponsel Amerika Serikat, ada beberapa hal yang harus mereka perbaiki. Berikut empat cara Google bisa mengambil alih persaingan dari Samsung di 2025.
1. Buat Google Pixel Ultra
Menurutku, Google harus banget bikin Pixel 10 Ultra, atau setidaknya bikin perbedaan yang jelas antara Pixel 10 Pro XL dan Pixel 10 Pro dengan menambahkan fitur zoom yang lebih canggih. Kamera Pixel 9 Pro sebenarnya udah oke banget buat jarak dekat, tapi tetap nggak bisa ngalahin teknologi kamera telefoto kedua yang dimiliki Samsung Ultra.
Pixel Ultra ini harus lebih dari sekadar tambahan kamera. Banyak merek yang pakai embel-embel “Ultra” tapi cuma nambah satu kamera ekstra. Samsung aja nggak cuma itu—mereka nambah S Pen, layar lebih besar, dan pengalaman premium secara keseluruhan. Jadi, Google, masa cuma segitu aja bisanya?
Wishlist aku sih simpel: ambil Pixel 9 Pro, kasih prosesor lebih kuat, tambahin kamera telefoto, dan tingkatin daya tahan baterainya. Kalau ada dukungan stylus, itu bonus, tapi kayaknya nggak bakal kejadian. Yang jelas, Google udah nemuin formula Pixel yang berhasil, dan tinggal selangkah lagi buat bikin kritik berubah jadi pujian.
Kalau mau benar-benar menantang Samsung, Google harus punya produk di setiap segmen. Misalnya, Pixel 9a udah jadi lawan Galaxy A series, Pixel 9 Pro dan Pro XL cocok buat Galaxy S24 dan S24 Plus, dan Pixel 9 Pro Fold terbukti mampu ngalahin Galaxy Z Fold 6. Sekarang tinggal segmen ultra-premium buat lawan Galaxy S25 Ultra. Oh iya, aku juga berharap Google mulai masuk ke pasar ponsel lipat flip. Soalnya, pasar ini cuma dikuasai Samsung dan Moto Razr sekarang, dan butuh pemain ketiga.
2. Fokus ke “Made by Google”
Aku selalu nilai popularitas ponsel dari seberapa dikenal produk itu di kalangan temen dan keluarga aku. Banyak orang tech-savvy sering lupa kalau kebanyakan pembeli itu nggak hidup di dalam gelembung teknologi. Samsung sukses karena bisa ngejangkau orang di luar gelembung itu.
Google baru mulai ngejar nih. Peluncuran Pixel 9 adalah momen penting buat mereka. Ini pertama kalinya aku lihat ponsel Google bikin heboh segini banyak, dan ulasan positif soal Pixel 9 Pro XL serta Pixel 9 Pro Fold juga bantu banget naikin momentum.
Sebagian besar sukses ini karena Google mulai tingkatin belanja marketingnya. Meski belum segencar Samsung atau Apple, iklan Pixel 9 lebih sering muncul dibanding sebelumnya. Tapi kalau Google mau serius ngelawan Samsung, mereka harus lebih gencar lagi.
3. Perkuat Kemitraan dengan Operator
Ini salah satu masalah besar Google: kemitraan dengan operator. Apple udah jago banget soal ini. Waktu pertama iPhone rilis, mereka bikin eksklusivitas dengan AT&T di AS dan O2 di Inggris. Strategi itu bikin iPhone terasa spesial, dan pola beli konsumen yang terbentuk waktu itu masih terasa sampai sekarang.
Buat Google, kerja sama dengan operator ini tantangan besar. Mereka udah mulai, sih, dengan memastikan seri Pixel 9 tersedia di tiga operator besar di AS. Tapi, waktu Pixel 9 Pro Fold rilis, AT&T nggak jual perangkat itu saat peluncuran. Selain itu, banyak pengiriman yang tertunda karena stoknya nggak cukup.
Samsung udah terkenal bisa diandalkan soal pengiriman tepat waktu, walaupun Apple masih jadi pemimpin di sini. Tapi peluncuran Google biasanya lebih berantakan. Konsumen sering nggak dapat perangkat sesuai waktu yang dijanjikan, dan ini bikin mereka ragu buat beli produk Google lagi.
4. Bikin Gemini Lebih Personal
Gemini, fitur AI yang jadi andalan Android tahun ini, punya peran besar di peluncuran Pixel 9. Tahun 2024 jelas jadi tahunnya AI, dan Google juga nggak mau ketinggalan. Mereka bahkan kasih satu tahun langganan Google One AI bundle (senilai $20 per bulan) buat pembeli Pixel 9.
Masalahnya, Gemini belum benar-benar terasa berpengaruh di hidup aku. Fitur ini harus lebih dari sekadar tambahan generatif AI. Misalnya, Apple Intelligence di iPhone 16 punya fitur AI yang lebih praktis kayak Notification Summaries.
Google harus fokus bikin Gemini lebih terintegrasi dengan aplikasi sehari-hari. Saat ini, Gemini masih terasa kayak overlay yang harus diaktifkan dulu, beda sama Apple Intelligence yang bisa tarik info dari seluruh ekosistem aplikasi. Google punya kemampuan buat bikin Gemini jadi fitur wajib di Android, dan mereka harus manfaatin itu.
Semua Mata ke Google di 2025
Pixel 9 Pro adalah ponsel terbaik Google yang pernah aku pakai, dan aku salut banget sama peningkatan yang mereka lakukan. Google bahkan jadi pilihanku untuk pembuat ponsel terbaik tahun ini. Pertanyaannya, apakah mereka bisa bawa momentum ini ke tahun depan?
Baca: Apple Siap Luncurkan HomePod Mini 2 pada Awal 2025?
Pixel 10 diprediksi bakal jadi peluncuran besar Google. Dengan memperluas lini produk, meningkatkan kemitraan operator, dan mengoptimalkan Gemini, Google punya semua bahan buat bikin seri Pixel berikutnya jadi lebih sukses. Mari kita lihat apakah mereka bisa benar-benar merebut perhatian dari Samsung dan Apple.