GTA777 – Selama beberapa hari, saya menggunakan iPhone 16e ponsel Apple dengan hanya satu kamera belakang. Di era smartphone modern yang dipenuhi multi-lens, desain ini terlihat jadul. Namun, pengalaman ini justru membuat saya menyadari sesuatu: Aku tidak membutuhkan kamera wide-angle sebanyak yang kukira.
Benarkah Satu Kamera Lebih Baik?
Sejak era LG G5, kamera wide-angle (0.6x) menjadi fitur wajib di smartphone. Awalnya, tidak adanya opsi wide-angle di iPhone 16e terasa aneh. Namun, semakin sering memakainya, saya sadar:
- Kamera wide-angle hanya berguna di situasi spesifik, seperti pemandangan luas atau foto arsitektur dari ketinggian.
- Kebanyakan foto wide-angle yang saya ambil justru untuk keperluan review, bukan kebutuhan pribadi.
- Detail foto wide-angle seringkali kurang tajam, terutama jika sensornya biasa-biasa saja.
Bahkan, Nothing Phone 3a sengaja menurunkan kualitas kamera wide-angle (dari 50MP ke 8MP) karena data menunjukkan hanya 6,6% pengguna yang aktif memakainya. Fakta ini membuat saya berpikir: Apakah wide-angle benar-benar diperlukan di smartphone mid-range?
Lebih Baik Tanpa Wide-Angle?
Saya bukan anti-wide-angle. Beberapa foto wide-angle memang bagus. Namun, jika pilihannya adalah:
- Kamera wide-angle berkualitas rendah (seperti 8MP yang sering dipasang di ponsel mid-range), atau
- Lebih fokus ke kamera utama atau telephoto (seperti zoom 2x optical di iPhone 16e yang ternyata sangat berguna),
Saya memilih opsi kedua.
Keuntungan Menghilangkan Kamera Wide-Angle:
✔ Ruang lebih untuk baterai atau komponen lain.
✔ Biaya produksi lebih rendah, bisa dialihkan untuk meningkatkan kualitas kamera utama.
✔ Penggantian dengan lensa telephoto lebih bermanfaat untuk kebanyakan orang.
Solusi: Wide-Angle Hanya untuk Flagship
Daripada memaksakan kamera wide-angle di semua ponsel, lebih baik:
- Ponsel flagship (iPhone Pro, Galaxy S Ultra, Xiaomi Ultra) tetap memiliki wide-angle berkualitas tinggi.
- Ponsel mid-range/budget fokus ke kamera utama & telephoto yang lebih sering dipakai.
Saya tidak merasa kehilangan wide-angle di iPhone 16e. Justru, zoom 2x-nya lebih sering saya gunakan. Mungkin, kebanyakan orang juga jarang memakai wide-angle hanya menganggapnya sebagai “fitur wajib” karena marketing.
Baca: Light Phone 3: Solusi Minimalis yang Hampir Sempurna (Kecuali Satu Hal)
Kesimpulan: Smartphone Tak Perlu Banyak Kamera
Lebih sedikit kamera, tapi berkualitas tinggi, lebih baik daripada banyak kamera asal-asalan. iPhone 16e membuktikan bahwa satu kamera utama yang bagus sudah cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Bagaimana denganmu? Sering pakai kamera wide-angle, atau justru lebih suka zoom optical?