News Gadget – Apple adalah perusahaan yang cenderung eksklusif. Mereka mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan produk mereka sendiri, termasuk chipset. Berbeda dengan sebagian besar vendor ponsel Android yang menggunakan desain chipset dari pihak ketiga seperti MediaTek dan Qualcomm.
Apple bertindak seperti Qualcomm dan MediaTek, serta menjadi vendor ponsel layaknya Xiaomi, OPPO, vivo, dan merek ponsel lainnya yang tidak mengandalkan chipset buatan sendiri. Mereka juga mengembangkan sistem operasi mereka sendiri, yaitu iOS, menjadikan produk Apple benar-benar eksklusif.
Meskipun merancang chipset sendiri, Apple masih membeli lisensi desain chipset dari ARM. Namun, mereka mendapatkan izin untuk melakukan kustomisasi pada desain chipset ARM sesuai kebutuhan mereka.
Apple juga tidak memiliki pabrik sendiri. Proses produksi chipset mereka diserahkan kepada pabrik semikonduktor seperti TSMC dan Samsung. Selain mengembangkan chipset, Apple juga mengembangkan sistem-in-package. Namun, dalam pembahasan kali ini, kita akan fokus pada chipset mereka. Mari kita langsung bahas desain chipset dari Apple.
Chipset Apple A Series
Chipset Apple A Series, atau sistem-on-chip (SoC), dibangun dengan mengintegrasikan beberapa komponen dalam satu paket fisik. Di dalam paket fisik ini, terdapat prosesor berbasis ARM (CPU), unit pemrosesan grafis (GPU), prosesor kecerdasan buatan (AI), prosesor gambar (ISP), modem, dan komponen elektronik lainnya. Berikut adalah beberapa jenis chipset Apple A Series yang digunakan pada iPhone.
Apple A17 Pro
Apple A17 Pro diperkenalkan bersamaan dengan peluncuran iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max. Chipset ini menggunakan fabrikasi 3 nm, yang merupakan yang pertama di dunia. Proses produksinya ditangani oleh TSMC. Chipset ini sangat unggul dalam kemampuan gaming, dengan peningkatan grafis hingga 20 kali lipat dibandingkan dengan Apple A16 Bionic.
Kemampuan ray tracing juga meningkat 4 kali lipat. Komponen utama Apple A17 Pro termasuk enam inti CPU dengan clock speed hingga 3,78 GHz dan enam inti GPU. Dalam pengujian oleh GSM Arena, Apple A17 Pro mencetak skor Geekbench 6 sebesar 2926 untuk single-core dan 7237 untuk multi-core. Skor AnTuTu 10 yang diperoleh adalah 1.566.329.
Apple A16 Bionic
Berbeda dengan seri-seri sebelumnya, Apple A16 Bionic hanya mengotaki varian iPhone 14 Pro dan Pro Max dari iPhone terbaik 2024. Varian reguler dan Plus masih menggunakan Apple A15 Bionic yang juga digunakan oleh iPhone 13 series.
Chipset Apple A16 Bionic diproduksi dengan teknologi manufaktur 5 nm oleh TSMC. Generasi ini menawarkan peningkatan performa, efisiensi, dan tenaga dibandingkan dengan proses 5 nm lainnya. Chipset ini memiliki konfigurasi prosesor 6 inti, terdiri dari dua unit high performance bernama Everest dengan frekuensi 3,46 GHz, dan empat unit hemat daya bernama Sawtooth dengan frekuensi 2,02 GHz.
Apple A16 Bionic juga dilengkapi dengan GPU 5 inti yang memiliki bandwidth memori 50% lebih tinggi daripada GPU pada Apple A15 Bionic. Chipset ini mendukung RAM LPDDR5 serta neural engine 16 inti yang 7% lebih cepat daripada generasi sebelumnya.
Neural engine pada chipset ini dapat mengolah hingga 17 triliun operasi per detik (TOPs), meningkat dari 15,8 TOPs pada Apple A15 Bionic. Selain itu, Apple A16 Bionic merupakan chipset pertama Apple A series yang dilengkapi dengan display engine, memungkinkan fitur Always On Display dengan refresh rate variabel hingga 1 Hz.
ISP (Image Signal Processor) pada chipset ini juga mengalami peningkatan dalam kemampuan fotografi komputasional, mampu mengolah sensor gambar dengan resolusi lebih tinggi dan menangani hingga 4 triliun operasi per foto.
Apple A15 Bionic
Sementara itu, Apple A15 Bionic memiliki 15 miliar transistor, lebih banyak daripada A14 Bionic. Chipset ini masih menggunakan konfigurasi dua inti pemrosesan berkinerja tinggi dan empat inti untuk efisiensi, serta mempertahankan performa core yang tinggi. Dari segi performa, A15 Bionic mencetak skor 1.746 untuk single core dan 4.772 untuk multi-core pada Geekbench, serta skor Antutu di angka 800 ribuan. Apple A15 Bionic digunakan dalam iPhone 13 series.
Apple A14 Bionic
Sementara itu, Apple A14 Bionic, dengan fabrikasi 5 nm, menawarkan peningkatan performa CPU dan GPU yang signifikan dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Chipset ini juga memiliki mesin neural 16 inti dan teknologi machine learning terbaru.
A14 Bionic digunakan dalam iPhone 12 series dan iPad Air 2020. Sedangkan Apple A13 Bionic, yang digunakan dalam iPhone 11 series, masih menawarkan kinerja yang tangguh, meskipun tidak secepat generasi terbaru.
Apple A13 Bionic
Apple A13 Bionic menghadirkan teknologi fabrikasi 7 nm N7P (generasi kedua). Dengan lebih dari 8,5 miliar transistor, chipset ini menawarkan performa tinggi sekaligus hemat daya. Chipset ini memiliki enam prosesor inti berbasis ARMv8.4-A, dengan dua prosesor performa tinggi bernama Lightning berkecepatan 2,65 GHz, dan empat prosesor hemat daya bernama Thunder.
Dibandingkan dengan A12 Bionic, prosesor performa A13 Bionic 20% lebih cepat dan 30% lebih efisien dalam penggunaan daya. Sedangkan, empat prosesor hemat dayanya menawarkan performa 20% lebih cepat dan penggunaan daya 40% lebih efisien dibandingkan dengan A12 Bionic.
Performa grafis A13 Bionic juga meningkat 20% sambil menghemat daya hingga 40% dibandingkan dengan A12 Bionic. Dengan demikian, ponsel iPhone yang menggunakan A13 Bionic menawarkan performa tinggi namun tetap hemat daya. A13 Bionic digunakan dalam iPhone 11, iPhone 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max, serta iPhone SE generasi kedua.
Apple A12 Bionic
Apple A12 Bionic, yang menggunakan proses fabrikasi 7 nm, juga menampilkan performa tinggi dan hemat daya. Dengan desain oleh Apple dan diproduksi oleh TSMC, chipset ini mendorong iPhone XS, iPhone XS Max, dan iPhone XR. A12 Bionic menawarkan peningkatan performa CPU sebesar 15% dan efisiensi daya 50% lebih baik daripada A11 Bionic. Performa grafisnya juga ditingkatkan sebesar 50%.
Apple A11 Bionic
Apple A11 Bionic menggunakan prosesor berbasis ARM 64-bit dan diproduksi oleh TSMC menggunakan teknologi FinFet 10 nm. Dengan desain dual core 2,39 GHz untuk performa tinggi dan empat core untuk performa efisien, A11 Bionic ditemukan di iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan iPhone X. Chipset ini menawarkan peningkatan CPU 40% dan performa grafis 50% lebih baik daripada A9.
Apple A10 Fusion dan Varian A10X Fusion
Apple A10 Fusion, dengan teknologi FinFET 16 nm, menghadirkan dual core untuk performa dan dual core untuk efisiensi. Digunakan dalam iPhone 7, iPhone 7 Plus, dan iPad (2018), A10 Fusion menawarkan peningkatan CPU 40% dan GPU 50% dibandingkan A9.
Varian A10X Fusion, digunakan di iPad 10,5 inci dan iPad Pro 12,9 inci generasi kedua, menampilkan peningkatan CPU 30% dan GPU 40% dibandingkan A9X.
Apple A9 dan Apple A9X
Apple A9, diproduksi oleh TSMC dan Samsung, menawarkan peningkatan CPU 70% dan performa grafis 90% lebih baik daripada A8. Ditemukan di iPhone 6S, iPhone 6S Plus, iPhone SE, dan iPad (2017). Apple A9X, digunakan di iPad Pro, menawarkan peningkatan CPU 80% dan GPU 2x lipat dibandingkan A8X.
Apple A8
Apple A8, digunakan di iPhone 6 dan iPhone 6 Plus, menampilkan peningkatan performa CPU 25% dan GPU 50% dibandingkan dengan A7. Ini adalah seri chipset Apple A yang menunjukkan inovasi dan peningkatan kinerja dari generasi ke generasi.
Apple A7
Pada tanggal 10 September 2013, Apple memperkenalkan chipset Apple A7 yang menggunakan teknologi Package on Package (PoP). Chipset ini menjadi otak di balik perangkat iPad Air, iPad Mini 2, dan iPad Mini 3. Sedangkan, iPhone 5S yang diperkenalkan pada hari yang sama dengan Apple A7 juga menggunakan chipset ini.
Apple A7 diklaim memiliki kinerja dua kali lebih cepat dari pendahulunya, Apple A6. Kemampuan grafisnya juga meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan GPU Apple A6. Dibangun dengan proses fabrikasi 28 nm, Apple A7 menggunakan CPU dual-core ARMv8-A dengan GPU PowerVR terintegrasi G6430.
Apple A6 dan Apple A6X
Apple A6 juga menggunakan teknologi PoP, seperti halnya A4. Chipset ini memiliki prosesor dual-core berbasis 1.3 GHz yang disebut Swift, serta GPU PowerVR SGX 543MP3. Desain Apple A6 menggunakan set instruksi baru berbasis ARMv7s.
Apple A6 diproduksi oleh Samsung dengan proses fabrikasi 32 nm. Dengan proses fabrikasi yang lebih kecil, kinerja CPU dan GPU Apple A6 meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan Apple A5. Apple A6X, diperkenalkan pada 23 Oktober 2012, digunakan di iPad generasi keempat. Chipset ini masih menggunakan CPU Swift dual-core, tetapi GPU-nya ditingkatkan dengan menggunakan GPU quad-core PowerVR SGX 554MP4. Apple mengklaim A6X memiliki performa dua kali lipat lebih baik dari Apple A5X.
Apple A5 dan Apple A5X
Apple A5 sudah menggunakan chipset yang diproduksi oleh Samsung. Chipset ini memiliki prosesor dua inti berbasis ARM Cortex-A9 dan GPU dual-core PowerVR SGX543MP2. Kinerja CPU Apple A5 dua kali lebih baik dan GPU-nya lima kali lebih baik dari Apple A4. Apple A5 menggunakan fabrikasi 45 nm. Kecepatan clock core di iPad 2 adalah 1 GHz, sedangkan di iPhone 4S adalah 800 MHz.
Versi 32 nm dari Apple A5 digunakan pada perangkat seperti Apple TV generasi ketiga, iPod touch generasi kelima, iPad Mini, dan varian baru dari iPad 2. Apple A5X, digunakan di iPad generasi ketiga, memiliki GPU PowerVR SGX543MP4 yang memiliki performa dua kali lipat lebih baik dibandingkan dengan GPU Apple A5.
Apple A4
Apple A4 juga menggunakan teknologi PoP pada SoC. Chipset ini dirancang oleh Apple dan diproduksi oleh Samsung. Apple A4 menggunakan CPU ARM Cortex-A8 dengan kecepatan 1 GHz dan GPU PowerVR SGX 535. Chipset ini dibangun dengan fabrikasi 45 nm.
Meskipun Cortex-A8 memiliki kinerja yang ditingkatkan, Apple A4 tidak memiliki RAM terpasang. Namun, dalam desainnya, terdapat paket dengan dua chip DDR SDRAM 128 MB yang memungkinkan penambahan RAM. Apple A4 digunakan pada berbagai perangkat Apple, termasuk iPad generasi pertama, iPhone 4, iPod touch generasi keempat, dan Apple TV generasi kedua. Kecepatan clock core di iPhone 4 dan iPod touch generasi keempat adalah 800 MHz.