Samsung sekali lagi mengalahkan Apple Watch dalam hal teknologi jam tangan pintar yang berpusat pada kesehatan. Perusahaan tersebut mengatakan telah menerima persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (US Food and Drug Administration) untuk menawarkan deteksi apnea tidur pada jajaran jam tangan pintar Galaxy Watch.

Namun sebelum kita membahas manfaat fitur ini, ada beberapa pembaruan yang mengecewakan di sini. Pertama, fitur tersebut hanya akan diluncurkan melalui pembaruan perangkat lunak pada kuartal ketiga tahun 2024, yang berarti Anda harus menunggu setidaknya hingga Juli hingga deteksi sleep apnea muncul di jam tangan pintar Galaxy Anda.

Kedua, ketersediaannya akan bervariasi berdasarkan pasar, serta nomor model jam tangan pintar. Samsung belum menentukan secara pasti varian Galaxy Watch mana yang akan mendapatkan pembaruan yang dijanjikan, tetapi Galaxy Watch 6 dan Galaxy Watch 6 Classic harus menjadi kandidat yang aman.

Dengan adanya hal-hal yang mengecewakan, deteksi apnea tidur adalah fitur penting yang ditawarkan melalui jam tangan pintar. Menurut National Institutes of Health, sleep apnea, suatu kelainan yang umum terjadi, melibatkan gangguan pernapasan berulang kali saat tidur.

Bentuk yang paling sering terjadi, apnea tidur obstruktif, terjadi ketika saluran napas bagian atas berulang kali tersumbat, sehingga mengurangi atau menghentikan aliran udara saat Anda tidur. Sebaliknya, apnea tidur sentral muncul ketika otak gagal mengirimkan sinyal yang diperlukan untuk bernapas.

Jika tidak diatasi, sleep apnea dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya berbagai masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, diabetes, dan jenis sakit kepala tertentu. Namun, banyak orang dengan sleep apnea tetap tidak menyadari kondisi mereka, menurut para ahli di Johns Hopkins Medicine.

Sejumlah temuan penelitian menunjukkan adanya hubungan antara sleep apnea dan berbagai masalah kesehatan, termasuk diabetes tipe 2, stroke, serangan jantung, dan berkurangnya masa hidup. Obesitas, yang sering terjadi pada penderita sleep apnea, secara signifikan meningkatkan kemungkinan terkena diabetes, stroke, dan serangan jantung.

Ada juga bukti yang menunjukkan hubungan langsung antara sleep apnea dan timbulnya diabetes. Tergantung pada tingkat keparahan dan komplikasi sistem tubuh yang terkait, sleep apnea memerlukan konsultasi yang tepat dengan ahli medis bersertifikat.

Penerapan deteksi apnea tidur Samsung pada jam tangan pintar Galaxy-nya hanya akan tersedia bagi pengguna berusia 22 tahun ke atas. Mereka diharuskan tidur menggunakan jam tangan pintar selama dua hari untuk mengumpulkan data dan mendeteksi perilaku tidur yang bermasalah.

Tampaknya saat fitur ini mulai diluncurkan, Apple juga sudah menyiapkannya. Laporan menunjukkan bahwa Apple sedang mengincar deteksi apnea tidur, serta pemantauan kadar glukosa darah, untuk Apple Watch generasi ke-10 yang akan dirilis akhir tahun ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini