News Gadget – Banyak yang percaya bahwa malware susah menyerang MacBook, terutama jika dibandingkan dengan sistem operasi Windows. Meskipun tidak ada perangkat yang sepenuhnya kebal terhadap virus, MacBook secara alamiah memiliki tingkat perlindungan yang lebih tinggi dari sebagian besar ancaman.

Malware, atau perangkat lunak berbahaya, adalah program yang dirancang untuk mengganggu, merusak, atau mengakses sistem komputer secara tidak sah. Meskipun istilah “virus” dan “malware” sering digunakan secara bergantian, keduanya memiliki perbedaan. Virus merusak komputer dengan melambatkan kinerja, mengisi ruang penyimpanan, atau menghapus file penting. Virus sulit dihapus karena dapat mereplikasi diri dalam sistem operasi.

Mengapa Serangan Malware pada MacBook Sulit Terjadi?

macbook

Sering kali kita mendengar bahwa malware susah menyerang MacBook, bahkan dianggap kebal terhadap virus. Banyak yang menceritakan pengalaman menggunakan MacBook tanpa anti-virus selama bertahun-tahun dan perangkat mereka tetap aman. Ini berbeda dengan pengguna Windows yang sering mengeluhkan serangan virus atau malware pada komputer mereka.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketahanan MacBook terhadap serangan malware. Meskipun Windows telah meningkatkan keamanannya dalam beberapa tahun terakhir, macOS masih memiliki keunggulan yang membuatnya lebih sulit diserang oleh malware. Berikut adalah beberapa alasan mengapa MacBook memiliki risiko lebih kecil terkena malware.

Lebih Sedikit Perangkat MacBook dibanding Laptop OS Windows

Apple pertama kali merilis sistem operasi dengan antarmuka pengguna grafis (GUI) sebelum Windows. Pada 24 Januari 1984, Apple meluncurkan “Mac System Software 1.0” untuk komputer Macintosh mereka, hampir dua tahun sebelum Windows 1.0 dirilis oleh Microsoft pada 20 November 1985.

Meskipun demikian, Windows telah mendominasi pasar sistem operasi komputer secara global sejak peluncuran Windows 95. Dalam tahun pertamanya, Windows 95 berhasil terjual sebanyak 40 juta kopi, sementara Mac OS 8, yang dirilis pada 26 Juli 1997, hanya terjual 3 juta kopi dalam 6 bulan.

Dominasi Windows masih berlanjut hingga saat ini. Menurut data Pangsa Pasar Sistem Operasi PC Desktop 2013-2023 dari Statista, Windows menguasai 74 persen pasar sistem operasi desktop secara global pada Januari 2023, sedangkan macOS hanya sekitar 15 persen, sementara sisanya diisi oleh Linux dan Chrome OS.

Fakta bahwa jumlah perangkat MacBook lebih sedikit, dan di luar kendali Apple, mengurangi potensi serangan malware pada MacBook. Pengembang malware lebih memilih untuk menargetkan Windows karena jumlah target yang lebih besar.

Selain itu, virus yang dibuat untuk OS Windows tidak akan berdampak pada macOS, dan sebaliknya. Alasan ini, meskipun tidak pasti, menjadi salah satu faktor yang membuat MacBook sulit diserang oleh malware.

Apple Menggunakan UNIX untuk Membangun macOS

Saat membangun macOS, Apple menggunakan Unix, platform open source yang telah ada selama bertahun-tahun. Sementara Microsoft membangun Windows dengan menggunakan platform perangkat lunaknya sendiri, MS-DOS.

Unix adalah sistem operasi multi-tasking dan multi-user yang awalnya dikembangkan di AT&T Bell Laboratories. Unix sangat populer di kalangan ilmuwan, insinyur, dan akademisi karena fleksibilitas, portabilitas, dan kemampuan jaringannya.

Unix juga terkenal memiliki fitur keamanan dan stabilitas tinggi yang tidak tersedia di MS-DOS. Meskipun Windows telah meninggalkan MS-DOS sebagai dasar sistem operasinya sejak Windows XP, banyak aspek keamanan dan arsitektur Windows yang masih berasal dari masa itu.

Unix telah digunakan oleh berbagai perusahaan untuk mengembangkan macOS, Linux, PlayStation 4, dan firmware untuk perangkat seperti router. Sifatnya sebagai open source memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah, kemudian mengirimkan perubahan ke vendor OS untuk dimasukkan ke dalam patch atau pembaruan berikutnya.

Secara keseluruhan, perangkat MacBook mendapat manfaat dari upaya bersama untuk meningkatkan keamanan Unix. Banyak orang yang berusaha memperbaiki kerentanan dalam Unix, membuat produk Apple lebih aman. Ini berbeda dengan PC Windows yang bergantung pada arsitektur Microsoft.

Teknologi Gatekeeper untuk Memastikan Keamanan Instalasi Perangkat Lunak

Serangan malware sulit dilakukan melalui instalasi aplikasi pada MacBook berkat langkah-langkah keamanan yang didukung oleh teknologi Gatekeeper yang terintegrasi dalam macOS. Gatekeeper didesain untuk memastikan bahwa hanya perangkat lunak yang terpercaya yang dapat dioperasikan pada perangkat pengguna.

Saat pengguna mengunduh dan membuka aplikasi, plug-in, atau paket instalasi dari sumber di luar App Store, Gatekeeper akan memverifikasi bahwa perangkat lunak berasal dari pengembang yang teridentifikasi, disahkan oleh Apple untuk bebas dari konten berbahaya, dan belum diubah.

Baik proses peninjauan App Store maupun pipeline notarisasi diciptakan untuk menjamin bahwa aplikasi tidak mengandung malware yang dikenal. Sehingga, secara otomatis semua perangkat lunak di macOS akan diperiksa, tanpa memandang cara perangkat lunak tersebut masuk ke dalam Mac.

Pengguna dan organisasi memiliki opsi untuk membatasi instalasi perangkat lunak hanya dari App Store. Namun, pengguna juga dapat melewati kebijakan Gatekeeper untuk membuka perangkat lunak apa pun, kecuali dibatasi oleh manajemen perangkat mobile (MDM). Memilih opsi kedua untuk perangkat MacBook dapat meningkatkan risiko infeksi terhadap macOS.

Selain itu, Gatekeeper melindungi MacBook dari distribusi plug-in berbahaya bersama dengan aplikasi yang jinak. Ketika penggunaan aplikasi memicu plug-in berbahaya tanpa sepengetahuan pengguna, Gatekeeper akan membuka aplikasi dari lokasi acak yang hanya bisa dibaca untuk mencegah pemuatan otomatis plug-in tersebut.

Proteksi Sumber Daya Sistem dan Data Pengguna dengan App Sandbox

App sandbox adalah teknologi kontrol akses yang disediakan dan diterapkan macOS di tingkat kernel. Fungsinya adalah untuk mencegah kerusakan pada sumber daya sistem dan data pengguna jika pengguna menjalankan aplikasi berbahaya.

Meskipun sandbox tidak dapat mencegah serangan malware terhadap aplikasi, namun ia dapat mengurangi dampak serangan yang berhasil dengan membatasi hak istimewa aplikasi hanya pada yang diperlukan.

Aplikasi yang berada dalam sandbox harus dengan jelas menyatakan niatnya untuk mengakses sumber daya atau lokasi file tertentu yang terbatas. Jika tidak, sistem akan melarang upaya tersebut selama runtime. Fitur ini adalah praktik umum bagi penyedia perangkat lunak untuk membatasi kemampuan aplikasi pihak ketiga agar tidak dapat mengakses aplikasi lain atau berkas sistem pada perangkat pengguna.

Meskipun langkah-langkah keamanan ini mungkin membuat macOS terlihat lebih rumit dan kurang fleksibel dibandingkan Windows, namun mereka memberikan keamanan tambahan bagi pengguna. Bahkan jika terjadi serangan malware, sangat sulit bagi malware untuk menyebabkan kerusakan serius.

Itulah empat alasan mengapa malware susah menyerang MacBook. Dengan teknologi canggih dan platform Unix, macOS berhasil memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi. Meskipun harganya lebih mahal dari pesaingnya, MacBook memberikan rasa aman kepada para penggunanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini